Minggu, 20 Februari 2022

Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan

 

Judul                : Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan

Resume ke-     : 13

Gelombang     : 24

Tanggal           : Senin, 14 Februari 2022

Narasumber    : Susanto, S.Pd

 


😊

 Assalaamu ‘alaykum.

Salam sejahtera, teman-teman..

Alhamdulillah ‘ala kulli ni’mah. Segala Puji bagi Allah yang Mahapemurah.

Alhamdulillah. Segala Puji bagi Allah yang memampukanku untuk menarikan jemari di atas tuts, terenyum simetris, dan menghempas malas.

Tanpa terasa kelas Belajar Menulis gelombang 23-24 (BM 23-24) kini sampai pada pertemuan ke-13. Bertindak sebagai moderator, Pak Muliadi mengajak kami warga grup Belajar Menulis 24 untuk melafalkan basmalah sebelum memulai pembelajaran.

“Jika kamu tidak dapat menjelaskan sesuatu dengan sederhana, kamu tidak cukup memahaminya - Albert Einstein.” Pak Muliadi menuliskan ungkapan tersebut di awal bukan tanpa alasan. Beliau seperti biasa selalu mengantar warga kelas belajar yang dipandunya menuju ‘gerbang materi’ yang akan dipelajari.

Materi yang diusung dalam pertemuan kali ini ialah Proofreading sebelum menerbitkan tulisan. Disampaiakan oleh Narasumber hebat, Pak Susanto, S.Pd. Beliau seorang Guru Sekolah Dasar di kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatra Selatan yang mengaku memiliki ‘sedikit’ keahlian. Padahal beliau sesungguhnya penulis, editor, juga kreator konten dan sudah pasti blogger. Tokoh keren.

"Hmm...aku akan mulai membuat cerita fiksi berdasarkan kiat-kiat dari Pak Mazmo." Kata Cici.

Narasumber yang terkenal dengan personal brand  Pak D itu pun mengawali pemaparan materinya dengan mengutip kalimat dalam resume keren olahan Bu Nur Dwi Yanti. Berikut beliau memberi kesempatan kepada para peserta BM untuk menuliskannya kembali dengan ejaan yang lebih baik.

Rupanya dari satu kalimat tersebut, Pak D menjelaskan bahwa:

  1. Tanda titik tiga (...) disebut juga dengan tanda elipsis.
  2. Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau kutipan ada bagian yang dihilangkan, biasanya untuk memberikan jeda pada dialog.
  3. Menurut PUEBI tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.
  4. kata "kata" merupakan dialog tag yang kemudian secara aturan ditulis dengan huruf k kecil.

Selain 4 hal tersebut, poin utamanya ialah Pak D hendak menekankan pentingnya proofreading.

Proofreading?

Proofreading atau kadang disebut dengan uji-baca adalah membaca ulang sebuah tulisan dengan tujuan untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan dalam teks tersebut. Kesalahan yang dimaksud antara lain kesalahan penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, hingga pemenggalan kata dapat diminimalisir.

 

Samakah proofreading dan editing?

Proses mengedit menitikberatkan pada aspek kebahasaan, sedangkan proofreading selain aspek kebahasaan, juga memperhatikan substansi dari sebuah tulisan. Dengan kata lain proofreading tidak sekadar menyoroti kesalahan tanda baca atau ejaan, tetapi juga logika dari sebuah tulisan, apakah sudah masuk di akal atau belum.

Oleh karena itu, tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Namun, juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa diterima logika dan dipahami.

Hal tersebut berarti seorang proofroeader harus dapat mengenali:

Ketepatan susunan kalimat, apakah sebuah kalimat efektif atau tidak, serta substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak.

Sebagai contoh, bila kemudian seorang proofreader mendapatkan tugas untuk menguji-baca sebuah teks terjemahan, maka output yang dihasilkannya adalah sebuah teks yang mudah dipahami meski bagi orang yang tidak mengetahui bahasa asal teks terjemahan tersebut.

Singkatnya tugas seorang proofreader adalah untuk membuat teks mudah dipahami pembaca dan tidak kehilangan substansi awalnya.

 

Pentingkah proofreading?

Nah... karena ketika menulis, kita menuangkan ide hingga tuntas, sehingga kadang megabaikan ejaan dan kesalahan penulisan (typo). Maka sudah pasti proofreading penting.

Proofreading merupakan tahapan terakhir dalam penulisan yang sebaiknya tidak dilewatkan. Terutama bila kita berniat untuk menerbitkan karya tulis kepada khalayak luas.

Termasuk BLOG.

Proofreading tentu dapat dilakukan oleh penulis. Dalam hal seperti ini, maka penulis sekaligus proofreader tersebut hendaklah menempatkan dirinya sebagai pembaca agar mampu menilai karya yang diuji bacanya dengan objektif.

Alur proses proofreading.

  1. Diamkan tulisan yang sudah selesai ditulis selama beberapa waktu.
  2. Merevisi draf awal teks, seringkali membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan atau menghapus seluruh bagian.
  3. Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.
  4. Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu..
  5. Cek ejaan. Rujukan ejaan tentulah Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tetapi ada pula beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit. Selain itu satu rujukan yang tak kalah penting ialah  Pedoman Umumn Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Yang perlu diperhatikan antara lain:

a.     Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI

b.     Konsistensi nama dan ketentuannya

c.      Judul bab dan penomorannya

d.     Kesalahan ketik (typo)

e.     Penyingkatan kata

f.      Tanda baca

g.     Jarak kata/spasi (sebagai contoh, beberapa tanda baca seperti tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya tidak boleh diberi jarak dari kata yang  mengikutinya).

 

Cara mudah melakukan proofreding terutama pada typo.

Alternatif untuk menemukan dan memperbaiki typo diantaranya:

  1. Memanfaatkan aplikasi google doc. Terdapat dua pilihan yang ‘ditawarkan’ dalam aplikasi tersebut. Selengkapnya bisa disimak dalam video https://www.youtube.com/watch?v=tZZgrv5-JXo.
  2. Tetap lakukan pengoreksian secara manual.

 

Uh, ternyata Pak D menyarankan agar proses proofreading secara manual tetap perlu dilakukan.

O iya… kan selain perkara typo, juga menyangkut logika serta upaya membuat teks mudah dipahami pembaca.

Berikut beberapa flyer yang dibagikan oleh Pak D untuk membantu mempermudah dalam berproses mempelajari PUEBI dan KBBI.


 

Pak D, Pak Mul, Om Jay dan tim serta teman-teman semua, terima kasih. 😊 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sampai Ketemu Lagi

Sampai ketemu lagi. "Kak As, nanti saya telpon ya" Aku menjwabnya dengan senyuman. "Sampai ketemu lagi, kak" ia pu...