Kamis, 11 November 2021

Yuk Cegah Cyber Bullying

 


Alhamdulillah, segala Puji bagi Allah yang telah mengantarku pada sebuah program besar bernama GMLD ini. Pertemuan ke-4 kelas GMLD semula direncanakan akan diisi oleh Pak Munif Chatib. Namun, beliau berhalangan sehingga materi yuk cegah cyber bullying ini disampaikan oleh Om Jay dan dipandu oleh Bu Rosminiyati selaku moderatornya.

Apa sih cyber bullying? Mengapa kita perlu mengetahuinya? 

silahkan dibaca resume ini hingga selesai..

Di masa pandemi corona virus disease 19 (Covid-19) ini membuat banyak orang semakin akrab dengan internet. Sekolah, bekerja, berinteraksi dengan teman, semuanya dilakukan secara online. Selain itu, untuk menghilangkan rasa bosan atau juga ber-me time sebagian besar orang memilih bermain media sosial (medsos). Penggunaan medsos yang pada dasarnya untuk bersosialisasi dan berbagi beragam informasi kini kerap memicu berbagai aktivitas yang disertai tindak intimidasi dan pelecehan terhadap orang lain. Ini menjadi salah satu dampak buruk kehadiran medsos di tengah masyarakat atau biasa disebut cyber bullying.

Cyber bullying merupakan perilaku anti-sosial yang melecehkan ataupun merendakan seseorang, kebanyakan menimpa anak-anak dan remaja yang dilakukan secara online atau di dunia siber. Tindakan melecehkan tersebut biasanya dilakukan dengan mengunggah komentar/informasi/gambar foto/video yang ditujukan untuk menyakiti, mengintimidasi, menyebar kebohongan, menghina, dan mempermalukan seseorang melalui jejaring medsos.

Pada dasarnya bully atau perundungan dapat mengakibatkan kesehatan mental korban terganggu. Ditunjang dengan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang dirilis pada tahun 2019, tercatat 49% pengguna internet pernah menjadi korban cyber bullying. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pun menjelaskan bahwa dampak cyber bullying lebih parah dari bullying yang terjadi secara offline. Sebab yang mengetahui kejadian  bully offline hanya orang-orang yang melihat secara langsung. Namun, tidak demikian dengan cyber bullying di mana semua orang yang online dan terkoneksi internet dapat membaca, melihat dan mengetahuinya. Sehingga korban akan mengalami trauma psikologis karena pelaku biasanya melakukan berulang-ulang dan menghasut orang lain untuk mengikutinya, meskipun tak jarang orang lain itu tidak mengenal korban.

Faktor  penyebab, macam-macam, dan dampak bullying secara ringkas digambarkan dalam video singkat https://www.youtube.com/watch?v=Rhinz16z7tM. Penjelasan mengenai cyberbulling juga dapat kita peroleh dengan menonton video https://www.youtube.com/watch?v=5CfLW5aEBAw. Selain itu, untuk contoh-contoh cyber bullying dapat kita baca dalam tulisan Daarin Rania di https://www.hipwee.com/feature/jenis-cyber bullying/.

Pelaku cyber bully (sebutan untuk pelaku bully di medsos) seringkali berlindung di anonymous acoount ataupun fake account untuk mem-bully orang lain. Meskipun demikian, sejatinya pelaku cyber bully  merasakan ketidaknyamanan juga. Bahkan bila ditelusuri pelaku cyber bully ataupun pelaku bully pada umumnya bisa jadi adalah korban bully di lingkungan lainnya atau sebelumnya pernah menjadi korban bully. Hal ini tentu akan menjadi “lingkaran setan” yang tidak berujung.


Oleh karena itu, kita harus menghentikan rantai bully tersebut agar ke depannya para remaja, siswa/i, hingga anak-anak kita di rumah dapat terhindar dari cyber bullying. Berikut beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mencegah dan menghentikannya:

  1. Jangan merespon.
  2. Jangan membalas aksi pelaku.
  3. Simpan semua bukti.
  4. Segera blokir aksi pelaku.
  5. Selalu berperilaku sopan di dunia maya.
  6. Jika sudah meresahkan, laporkan pada pihak berwenang.

 

Selain itu, beberapa hal yang dapat kita lakukan agar kita tidak menjadi saasaran apalagi korban cyber bullying ialah:

  1. Hindari posting terlalu sering atau banyak
  2. Jangan posting konten yang aneh
  3. Cermat dalam memilih teman di medsos
  4. Tidak sembarang bercerita di medsos.

 

Peran orang tua serta guru sangat diperlukan dalam mendampingi anak-anak bermedia sosial. Berikut hal-hal yang harus kita lakukan terhadap anak sebagai bentuk usaha pencegahan agar anak terhindar dari perundungan di media sosial di antaranya:

  1. memandu sekaligus memberikan edukasi pada anak mengenai hal-hal yang bisa dan tidak bisa dilakukan melalui jejaring online, khususnya media sosial.
  2. mengajari anak bagaimana cara menghadapi perundungan
  3. membimbing anak untuk mengatur privasi, khususnya data pribadi anak.
  4. Menumbuhkan jiwa empati anak salah satunya dengan menjadi model kebaikan bagi anak.
  5. Bekali anak-anak kita dengan agama yang kuat.

 

“Sedia payung sebelum hujan”, sebuah peribahasa yang tentu sudah akrab di telinga kita. Semakna dengan itu, dalam kaitannya dengan cyber bullying ini tentu lebih baik mencegah dari pada mengobati. Karena mengobati dampak bully secara fisik pastinya akan lebih mudah daripada mengobati dampak secara psikis. Karena diperlukan asesmen psikologi lebih lanjut untuk pemulihan secara psikis korban perundungan dunia maya.

 

Maka dari itu, sebagai bentuk upaya pencegahan akan kian maraknya cyber bullying, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan 1.251 kegiatan Literasi Digital yang akan berlangsung selama 6 Mei – 6 Desember 2021 di 14 Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Kegiatan ini membahas empat pilar utama Literasi Digital; Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills). Salah satu fokusnya adalah mengkampanyekan gerakan anti Cyber bullying.

 


Menjadi bagian dari GMLD sama dengan kita sedang melabelkan diri kita sebagai Penggerak seperti yang dicontohkan Guru kita, Om Jay. Juga secara otomatis kita mestinya bergerak bersama segenap keluarga besar PGRI dan Kemkominfo RI. Terima kasih tak terhingga dari saya pribadi untuk Om Jay dan segenap tim GMLD. Semoga sekecil apapun hal yang kita lakukan termasuk upaya cegah cyber bullying ini tercatat sebagai amal jariyah kita semua. Aamiin.


Yuk cegah cyber bullying dengan sama-sama kita sebarkan kampanye aksi #BalasYangBaik di sosial media dalam bentuk foto, video dan quotes... 😊

1 komentar:

Sampai Ketemu Lagi

Sampai ketemu lagi. "Kak As, nanti saya telpon ya" Aku menjwabnya dengan senyuman. "Sampai ketemu lagi, kak" ia pu...