Rabu, 15 Desember 2021

Literasi Digital Menciptakan Kemampuan dan Kesempatan

 Bismillahirrahmaanirrahiym.



Alhamdulillah, Segala Puji bagi Allah Rabb semesta alam. Sore Jumat, 3 Desember 2021, Narasumber bernama Raimundus Brian Prasetyawan atau biasa disapa Pak Brian bersama Bunda Helwiyah mengisi pertemuan ke-15 kelas GMLD via zoom dengan tema Literasi Digital menciptakan kemampuan dan kesempatan.


Di kehidupan kita saat ini tidak lepas dari dunia dan media digital. Termasuk zoom, blog, e-book, gambar digital dan segenap aplikasi yang dapat kita download di play store gawai kita merupakan media digital yang pastinya kini melekat di keseharian kita.

Untuk itu perlu kehati-hatian dalam penggunaannya, sebab tidak semua orang menggunakannya dengan benar. Sehingga penting bagi kita memahami apa itu literasi digital. Selanjutnya sebagai guru kita pun perlu menggaungkan literasi digital terhadap para peserta didik kita serta masyarakat di lingkungan sekitar kita.


Berdasarkan hal tersebut di atas, dapat kita pahami bahwa sesungguhnya literasi digital bertujuan agar kita memiliki pengetahuan tentang media digital yang kemudian bermuara pada sikap kita dalam menggunakan dan memanfaatkan media digial secara bijak.

Berbicara tentang kemampuan dan kesempatan, mari kita pahami terlebih dahulu bahwa kemampuan semakna dengan skill, yaitu kecakapan atau kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Sedangkan kesempatan berarti peluang atau keluasan waktu untuk melakukan sesuatu.

Beberapa hal yang dapat diperoleh melalui dunia digital antara lain:

1. Memperoleh wawasan dan ilmu baru.

Saat ini beragam informasi dan pengetahuan dapat kita peroleh dengan mudah. Cukup mengetikkan kata kunci dari apa yang kita cari di laman utama google, semuanya tersaji di depan mata. Kuncinya ada pada diri kita sendiri.

2. Mengembangkan diri

Dunia digital dengan segala perangkatnya memberikan kita berjuta kemudahan. Mengembangkan diri, mempelajari sesuatu yang baru agar mampu dalam bidang tertentu merupakan sebuah pilihan. Apakah kita hanya akan berjalan di tempat ataukah berkeinginan untuk bergerak menuju perubahan?

3. Meningkatkan skill 

Poin ini berbeda dengan poin sebelumnya. Sebab, dalam hal ini kemampuan dasar sudah kita miliki, kemudian ditingkatkan lagi. Sebagai contoh, seseorang yang semula suka menulis tetapi tidak pernah disalurkan, dengan adanya media digital kemampuannya bisa ditingkatkan secara maksimal.

4. Tambahan penghasilan

Yang dimaksud di sini ialah terbukanya peluang bisnis Online. Ketika seseorang aktif dunia digital dengan hal-hal positif dapat sekaligus memberikan manfaat finansial. Misalnya tulisan yang ada di blog jika dikumpulkan akan tercipta sebuah buku, yang dapat kita jual menghasilkan rupiah. Bisa ditawarkan melalui media sosial, grup WhatsApp, market place dan sebagainya. Bahkan di tengah kesibukan mengurus keluarga, seorang ibu rumah tangga pun dapat memanfatakan media digital untuk penjualan secara oline untuk tambahan penghasilan keluarga.

5. Menjalin relasi.

Salah satu kemudahan yang kita peroleh dari adanya media digital dan ruang maya adalah ‘mengeliminasi kata jarak’. Semua kita bisa saling berkomunikasi dan bertukar informasi. Di samping itu, kita pun dapat bergabung dalam komunitas tertentu yang ada di media sosial, sehingga tercipta jalinan silaturahmi. Contoh kecil, sedikit tidaknya dalam GMLD sebagai salah satu wadah kebersamaan guru-guru senusantara ini telah terjalin komunikasi nyata antarsesama anggotanya.

Pada pertemuan yang berlangsung interaktif sore ini, Pak Brian pun memaparkan beberapa contoh upaya mencipatkan kemampuan dan kesempatan yang dilakukan oleh beliau, di antaranya:

  1. Belajar secara otodidak. Sejak 2009 beliau menggandrungi platform digital bernama blog.
  2. Mengembangkan kemampuan di bidang menulis. Selain di blog, Pak Brian pun menulis buku. Pertama kali di tahun 2019 beliau mengirimkan naskah ke penerbit. Sehingga Alhamdulillah tak berselang lama, pada Januari 2020 bukunya diterbitkan.
  3. Menemukan penerbit pun melalui media digital.
  4. Mengikuti kelas menulis yang diprakarsai oleh Om Jay pada maret 2020.
  5. Media sosial, instagram adalah
  6. Mengajak siswa menulis tetang hobi. Terbuka juga kesempatan untuk gerakan literasi.
  7. Menjual buku di dunia digital yaitu lewat media sosial. Misalnya lewat story WA, FB, dsb sehingga kemudian menjadi tambahan penghasilan.
  8. Bermula dari menjadi peserta Pelatihan belajar menulis di komunitas PGRI lalu bergeser ke narasumber kemudian menjadi pengurus.
  9. Mengenal dan berkesempatan ikut antologi bersama Bunda Sri Sugiastuti. Dan pernah pula menjadi kurator.
  10. Kesempatan mengenal penerbit-penerbit mayor.
  11. Membentuk komunitas guru blogger. Weblog www.lagerunal.blogspot.com dan IG: @lagerunal.
  12. Membuat penerbitan buku sejak Juli 2020. Lebih dari 60 buku. Niatnya untuk membantu para peserta belajar menulis untuk menerbitkan buku.
  13. Membuat pelatihan blog. Bertujuan menjawab kebingungan, banyak masalah, kendala, dst yang dirasakan oleh pemula yang hendak memiliki blog, maka dibuatlah pelatihan blog. Langkah membuat blog secara detail bisa dilihat di blog Pak Brian yakni guru blogger milenial.

Saat sesi tanya jawab, Pak Brian dan Bunda Ewi memunculkan nuansa yang berbeda kali ini. Sebab, yang ada adalah dengan rendah hati semua saling berbagi tips. Beberapa poin yang diuraikan dalam sesi tersebut sebagai berikut:

👉Mengenai proses daftar ISBN. Yang bisa mengajukan ISBN adalah penerbit bukan kita secara personal. Bila hendak menerbitkan buku bisa juga lewat Pak Brian.

👉Dalam hal Menggerakkan literasi kepada siswa:

Fasilitasi anak untuk menulis tanpa harus mematok halaman. Cukup beri batasan minimal dalam jumlah kata.

Selain memberi tema, kita juga bisa mengumpan dengan pertanyaan yang membuat mereka untuk menulis agak banyak.

Cara meminimalisir anak menyadur tulisan dari internet adalah saat Pertemuan Tatap Muka (PTM) biasakan anak menulis tentang tema-tema sederhana terlebih dahulu misalnya terkait apa-apa yang menjadi hobi mereka. Atau, tema pengalaman pribadi dan jangan lupa menugasi anak-anak untuk menyusun struktur atau kerangka untuk dikumpulkan terlebih dahulu. Sehingga tanpa sadar anak-anak tergiring untuk membuat sendiri tulisannya.

cara lainnya, mengajak anak menulis selama pandemi menggunakan google slide atau White board yang dibagikan secara online agar anak berkolaborasi mengungkapkan perasaannya lalu kemudian di google meet, mereka semua akan bersama-sama saling menunjukkan karyanyanya. Luar biasanya adalah ini termasuk pada anak kelas 1 sudah diperkenalkan dan mampu menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut. Meskipun kemudian anak-anak hanya akan memberi goresan berupa coretan-coretan. Tidak masalah. Yang penting anak-anak mau dan mereka ikut terlibat dalam proses pembelajaran.

👉Cara menghidupkan blog adalah sering berkunjung ke blog orang lain dan tinggalkan jejak di sana. Untuk hal ini berlaku hukum alam. Di mana bila kita banyak berkunjung ke blog orang lain, insya Allah blog kita pun akan dikunjungi, meskipun kadang tidak semuanya kembali mengunjungi blog kita. Yang terpenting adalah nama kita sudah terekam di blog mereka. Oleh karena itu pula, sedapat mungkin kita memberikan komentar yang menarik saat berkunjung ke blog orang lain. Agar orang merasa penasaran lalu berkunjung ke blog kita. Selain itu kita juga bisa membuat tulisan dengan tema yang sedang tren atau populer sehingga ketika ada yang mencari di google, maka blog kita pun muncul di hasil pencarian. Satu hal yang cukup memberi pengaruh adalah judul. So, buat judul tulisan yang menarik.

Hmm.. sungguh banyak ilmu yang dibagikan Pak Brian dan Bunda Ewi serta teman-teman sekalian pada sore ini.

Terima kasih, jazakumullah ahsan jaza’ 💐 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sampai Ketemu Lagi

Sampai ketemu lagi. "Kak As, nanti saya telpon ya" Aku menjwabnya dengan senyuman. "Sampai ketemu lagi, kak" ia pu...