Bismillahirrahmaanirrahiym.
Alhamdulillah,
Segala Puji bagi Allah Rabb semesta alam. Sore Jumat, 3 Desember 2021, Narasumber
bernama Raimundus Brian Prasetyawan atau biasa disapa Pak Brian bersama Bunda
Helwiyah mengisi pertemuan ke-15 kelas GMLD via zoom dengan tema Literasi
Digital menciptakan kemampuan dan kesempatan.
Di kehidupan kita saat ini tidak lepas dari dunia dan media digital. Termasuk zoom, blog, e-book, gambar digital dan segenap aplikasi yang dapat kita download di play store gawai kita merupakan media digital yang pastinya kini melekat di keseharian kita.
Untuk
itu perlu kehati-hatian dalam penggunaannya, sebab tidak semua orang menggunakannya
dengan benar. Sehingga penting bagi kita memahami apa itu literasi digital. Selanjutnya
sebagai guru kita pun perlu menggaungkan literasi digital terhadap para peserta
didik kita serta masyarakat di lingkungan sekitar kita.
Berdasarkan hal tersebut di atas, dapat kita pahami bahwa sesungguhnya literasi digital bertujuan agar kita memiliki pengetahuan tentang media digital yang kemudian bermuara pada sikap kita dalam menggunakan dan memanfaatkan media digial secara bijak.
Berbicara
tentang kemampuan dan kesempatan, mari kita pahami terlebih dahulu bahwa
kemampuan semakna dengan skill, yaitu kecakapan atau kapasitas seorang individu
untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Sedangkan kesempatan
berarti peluang atau keluasan waktu untuk melakukan sesuatu.
Beberapa hal yang dapat diperoleh melalui dunia digital antara lain:
1. Memperoleh
wawasan dan ilmu baru.
Saat ini beragam informasi dan pengetahuan
dapat kita peroleh dengan mudah. Cukup mengetikkan kata kunci dari apa yang kita
cari di laman utama google, semuanya tersaji di depan mata. Kuncinya ada pada diri
kita sendiri.
2. Mengembangkan diri
Dunia digital
dengan segala perangkatnya memberikan kita berjuta kemudahan. Mengembangkan diri,
mempelajari sesuatu yang baru agar mampu dalam bidang tertentu merupakan sebuah
pilihan. Apakah kita hanya akan berjalan di tempat ataukah berkeinginan
untuk bergerak menuju perubahan?
3. Meningkatkan skill
Poin ini berbeda dengan poin sebelumnya. Sebab, dalam
hal ini kemampuan dasar sudah kita miliki, kemudian ditingkatkan lagi. Sebagai contoh,
seseorang yang semula suka menulis tetapi tidak pernah disalurkan, dengan
adanya media digital kemampuannya bisa ditingkatkan secara maksimal.
4. Tambahan penghasilan
Yang dimaksud di sini ialah terbukanya peluang bisnis
Online. Ketika seseorang aktif dunia
digital dengan hal-hal positif dapat sekaligus memberikan manfaat finansial.
Misalnya tulisan yang ada di blog jika dikumpulkan akan tercipta sebuah buku,
yang dapat kita jual menghasilkan rupiah. Bisa ditawarkan melalui media sosial,
grup WhatsApp, market place dan sebagainya. Bahkan di tengah
kesibukan mengurus keluarga, seorang ibu rumah tangga pun dapat memanfatakan
media digital untuk penjualan secara oline untuk tambahan penghasilan keluarga.
5. Menjalin relasi.
Salah satu kemudahan yang kita peroleh dari adanya media
digital dan ruang maya adalah ‘mengeliminasi kata jarak’. Semua kita bisa
saling berkomunikasi dan bertukar informasi. Di samping itu, kita pun dapat
bergabung dalam komunitas tertentu yang ada di media sosial, sehingga tercipta
jalinan silaturahmi. Contoh kecil, sedikit tidaknya dalam GMLD sebagai salah
satu wadah kebersamaan guru-guru senusantara ini telah terjalin komunikasi
nyata antarsesama anggotanya.
Pada pertemuan yang berlangsung
interaktif sore ini, Pak Brian pun memaparkan beberapa contoh upaya mencipatkan
kemampuan dan kesempatan yang dilakukan oleh beliau, di antaranya:
- Belajar secara otodidak. Sejak 2009 beliau menggandrungi platform
digital bernama blog.
- Mengembangkan kemampuan di bidang
menulis. Selain di blog, Pak Brian pun menulis buku. Pertama kali di tahun
2019 beliau mengirimkan naskah ke penerbit. Sehingga Alhamdulillah tak
berselang lama, pada Januari 2020 bukunya diterbitkan.
- Menemukan penerbit pun melalui
media digital.
- Mengikuti kelas menulis yang
diprakarsai oleh Om Jay pada maret 2020.
- Media sosial, instagram adalah
- Mengajak siswa menulis tetang hobi. Terbuka juga kesempatan untuk
gerakan literasi.
- Menjual buku di dunia digital yaitu lewat media sosial. Misalnya lewat story WA, FB,
dsb sehingga kemudian menjadi tambahan penghasilan.
- Bermula dari menjadi peserta Pelatihan belajar menulis di komunitas
PGRI lalu bergeser ke narasumber kemudian menjadi pengurus.
- Mengenal dan berkesempatan ikut antologi bersama Bunda Sri Sugiastuti.
Dan pernah pula menjadi kurator.
- Kesempatan mengenal
penerbit-penerbit mayor.
- Membentuk komunitas guru
blogger. Weblog www.lagerunal.blogspot.com
dan IG: @lagerunal.
- Membuat penerbitan buku sejak Juli 2020. Lebih dari 60 buku. Niatnya
untuk membantu para peserta belajar menulis untuk menerbitkan buku.
- Membuat pelatihan blog. Bertujuan menjawab kebingungan, banyak
masalah, kendala, dst yang dirasakan oleh pemula yang hendak memiliki
blog, maka dibuatlah pelatihan blog. Langkah
membuat blog secara detail bisa dilihat di blog Pak Brian yakni guru blogger
milenial.
Saat sesi tanya jawab, Pak Brian
dan Bunda Ewi memunculkan nuansa yang berbeda kali ini. Sebab, yang ada adalah dengan
rendah hati semua saling berbagi tips. Beberapa poin yang diuraikan dalam sesi tersebut
sebagai berikut:
👉Mengenai
proses daftar ISBN. Yang
bisa mengajukan ISBN adalah penerbit bukan kita secara personal. Bila hendak
menerbitkan buku bisa juga lewat Pak Brian.
👉Dalam
hal Menggerakkan literasi kepada siswa:
Fasilitasi
anak untuk menulis tanpa harus mematok halaman. Cukup beri batasan minimal dalam
jumlah kata.
Selain memberi tema, kita juga bisa
mengumpan dengan pertanyaan yang membuat mereka untuk menulis agak banyak.
Cara meminimalisir anak menyadur
tulisan dari internet adalah saat Pertemuan Tatap Muka (PTM) biasakan anak
menulis tentang tema-tema sederhana terlebih dahulu misalnya terkait apa-apa
yang menjadi hobi mereka. Atau, tema pengalaman pribadi dan jangan lupa menugasi
anak-anak untuk menyusun struktur atau kerangka untuk dikumpulkan terlebih
dahulu. Sehingga tanpa sadar anak-anak tergiring untuk membuat sendiri
tulisannya.
cara lainnya, mengajak anak menulis
selama pandemi menggunakan google slide atau White board yang dibagikan secara
online agar anak berkolaborasi mengungkapkan perasaannya lalu kemudian di
google meet, mereka semua akan bersama-sama saling menunjukkan karyanyanya. Luar
biasanya adalah ini termasuk pada anak kelas 1 sudah diperkenalkan dan mampu
menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut. Meskipun kemudian anak-anak hanya akan
memberi goresan berupa coretan-coretan. Tidak masalah. Yang penting anak-anak
mau dan mereka ikut terlibat dalam proses pembelajaran.
👉Cara menghidupkan blog adalah sering
berkunjung ke blog orang lain dan tinggalkan jejak di sana. Untuk hal ini
berlaku hukum alam. Di mana bila kita banyak berkunjung ke blog orang lain, insya
Allah blog kita pun akan dikunjungi, meskipun kadang tidak semuanya kembali
mengunjungi blog kita. Yang terpenting adalah nama kita sudah terekam di blog
mereka. Oleh karena itu pula, sedapat mungkin kita memberikan komentar yang
menarik saat berkunjung ke blog orang lain. Agar orang merasa penasaran lalu
berkunjung ke blog kita. Selain itu kita juga bisa membuat tulisan dengan tema
yang sedang tren atau populer sehingga ketika ada yang mencari di google, maka blog
kita pun muncul di hasil pencarian. Satu hal yang cukup memberi pengaruh adalah
judul. So, buat judul tulisan yang menarik.
Hmm.. sungguh banyak ilmu yang
dibagikan Pak Brian dan Bunda Ewi serta teman-teman sekalian pada sore ini.
Terima kasih, jazakumullah ahsan jaza’ 💐
Tidak ada komentar:
Posting Komentar