Bismillah.. Dengan Nama Allah Yang sungguh Mahabaik kepadaku.
Jumat, 12 November 2021
merupakan hari ke-6 kelas Guru Motivator Literasi Digital (GMLD) dilangsungkan.
Meskipun di beberapa wilayah Nusantara sedang turun hujan, dan mungkin sebagian
lainnya hanya mendung seperti di tempatku sehingga tak pelak jaringan internet
menjadi sedikit terganggu, kami tetap berusaha mengikuti zoom. Walau akhirnya
aku hanya bisa off cam.
Benar-benar menjadi kelanjutan episode dari pertemuan sebelumya (10/11) mengenai Strategi Menangkal Hoaks, materi yang disampaiakan oleh Ms. Phia hari ini adalah Menjadi pejuang kebenaran di tengah gempuran hoaks.Topik Utama terkait materi tersebut diantaranya mengenai Hoax dan Fake News, Akibat dari Positive Mind, Tips untuk tetap Positif, dan Refleksi Diri.
Sebagaimana telah kita ketahui hoaks merupakan tipuan,
informasi yang dibuat seolah-olah benar adanya. Namun, sesungguhnya tidak
benar. Tujuan adanya hoaks adalah membuat
masyarakat merasa tidak aman, tidak nyaman, dan kebingungan. Yang mana dalam keadaan
kebingungan, masyarakat akan mengambil keputusan yang lemah, tidak meyakinkan,
dan bahkan salah.
Sementara fake news adalah berita palsu. Yang bertujuan sebagai clickbait
atau yang dalam Bahasa Indonesia kita sebut dengan umpan klik, sebuah judul
yang menarik sehingga membuat seseorang penasaran lalu memilih membuka judul
yang biasanya berupa link tersebut. Fake news bisa jadi sengaja atau juga tidak
sengaja dibuat untuk meyakinkan pembaca dengan sudut pandang tertentu.
Kedua hal itu, hoaks dan fake news bisa
dikatakan kembar tapi beda. Apa bedanya ya?
Perbedaannya ialah pada di mana letak informasi
itu. Ketika sebuah informasi dimuat dalam berita resmi di sebuah media, itulah
fake news. Sedangkan bila suatu informasi
beredar begitu saja di media sosial atau dari mulut ke mulut, itu yang disebut
hoaks. Kesamaannya, tentu
hoaks dan fake news adalah informasi yang tidak benar.
O iya, baik hoax dan fake news juga sama-sama meresahkan!
Di tengah arus informasi yang terus melaju hilir mudik mengitari kita dari
berbagai penjuru dunia digital saat ini, sudah semestinya kita membuat benteng
agar hoaks dan fake news tidak serta merta dengan mudahnya merasuki kita.
Caranya?
Oleh Ms. Phia disampaikan bahwa hendaklah kita
selalu berpikir positif. Sebab hal itu dapat berdampak pada Kesehatan jiwa dan
raga serta mendatangkan kebahagiaan. Seperti halnya hukum III Newton yang menyatakan
tentang seberapa besar gaya aksi yang kita berikan, maka sebesar itu pula
reaksi, balasan yang akan tuai, “karena memberikan energi
positif maka akan mendapatkan energi positif” demikian Ms. Phia menuliskan
dalam slide materinya. Selain itu, berpikir posiitif juga akan membuat fokus kita
terarah dan tidak mudah terpengaruh.
Berpikir positif pastinya tidak semudah kita mengucapkannya. Berikut beberapa tips untuk tetap positif, yaitu:
- Hadapi dengan senyuman
Hasil penelitian
yang dilakukan Universitas Kansas menemukan bahwa tersenyum -bahkan meskipun
senyuman yang tidak seutuhnya tulus, atau dibuat-dibuat, terpaksa dsb- berdampak
mengurangi detak jantung dan tekanan darah saat seseorang mengalami stress.
- Berlatih reframing
Reframing
berarti membingkai kembali pikiran kita. Artinya, kita kembali tanamkan pada
diri kita dengan menumbuhkan rasa syukur dan katakan, misalnya: Beruntung kita
bukan pribadi yang mudah terpancing. Beruntung….
- Bangun ketahanan diri.
Beberapa
cara membangun ketahanan diri, diantaranya menjaga hubungan baik dengan
keluarga dan teman, menyadari bahwa perubahan merupakan keniscayaan sekaligus bagian
dari kehidupan, mulai saat ini beranilah melangkah dan lakukan hal-hal yang
bermanfaat.
Dengan semangat yang seakan
tidak pernah surut, Ms. Phia pun melempar peserta zoom dengan sebuah tanya. Singkat.
Namun, menyentakkan diri.
“Berapa banyak postingan
positif yang pernah anda bagikan?”
Tentu pertanyaan ini hanya
bisa dijawab oleh masing-masing kita.
- Jangan mudah terpancing dalam merespon segala sesuatu
baik di dunia nyata maupun di dunia digital.
- Jangan
langsung “ditelan” apalagi dengan mudah menyebarkan informasi yang kita
peroleh.
- Hindari
menjawab telpon dari nomor tak dikenal.
- Bila
sempat menerima telpon dari nomor tanpa nama dan rupanya si penelpon bukanlah
orang mengenal kita, hati-hati terhadap permainan psikologis. Hendaknya kita
tidak memberikan -clue- informasi tentang kita.
- Usahakan
senantiasa membagi hanya postingan positif.
- Biasakan
diri untuk tetap postif dengan selalu tersenyum -3 jari-😊
Terima kasih, Ms. Phia
dan segenap tim GMLD.
Teman-teman, sudah pernah mempraktekkan
senyum 3 jari yang Ms. Phia peragakan kemarin?
Yuk.. 1, 2, 3, Senyum. Hehe.. 😁
Bagus banget 👍. Terimakasih atas informasinya 🙏
BalasHapussama-sama.. :)
HapusTerimakasih sudah beroeran aktif dalam materi ini
BalasHapusMaasya Allah, terima kasih juga Mz Phia sudah berkenan mampir :)
Hapus