Selasa, 02 November 2021

Membangun Digital Space Yang Aman Untuk Anak

Membangun Digital Space Yang Aman Untuk Anak.
(Resume oleh Astuty HAR)

Kelas Guru Motivator Literasi Digital (GMLD) dimulai pada Senin, 1 November 2021. Sesuai jadwal, rangkaian kegiatan pada kelas GMLD berlangsung pada pukul 16.00 hingga 18.00 WIB. Sore itu, narasumber pertama Wijaya Kusumah atau yang akrab disapa Om Jay didampingi oleh moderator Dail Ma’ruf. Materi yang disampiakan Om Jay ialah Membangun Digital Space Yang Aman Untuk Anak. 
Mengawali materi tersebut Om Jay menjelaskan 4 hal dalam literasi digital yang harus kita kuasai, sehingga kita bisa menyampaikannya kepada peserta didik kita. Empat hal tersebut yaitu kecakapan digital, budaya digital, etika digital dan keamanan digital. Materi pertama ini masuk dalam wilayah materi keamanan digital untuk anak, khususnya peserta didik kita dan anak-anak kita di rumah. 
Lantas yang menjadi pertanyaan, bagaimana cara kita membangun digital space yang aman untuk anak? Om Jay pun menyampaikan bahwa caranya antara lain, pertama kita mengajak anak untuk memahami perkembangan dunia digital yang terus berkembang.  Kedua kita  harus memahami psikologi anak dan perkembangannya dalam dunia digital. Ketiga, Kita harus menyadarkan anak tentang apa saja resiko kejahatan pada anak. Dan, keempat bagaimana cara aman dan nyaman berinternet bersama keluarga tercinta.
“Karena anak-anak, mereka akses semua yang tidak aman itu karena ketidaktahuan... dan tugas kita menyadarkannya” imbuh Om Jay.

Saat ini telah terekspos konten pornografi yang muncul tidak dengan sengaja saat menagkses media sosial, kedekatan anak pada gedjet tampaknya lebih dekat daripada ke ayah bundanya. Ditambah lagi dengan kenyataan yang kita ketahui bersama bahwa anak-anak pada dasarnya tidak memahami bahkan tidak peduli akan bahaya yang dapat mengancam. Semakin kompleks.. dan itu semua tugas kita sebagai guru dan orang tua.
“Gimana cara memberikan kesadarannya Om jay?”
“Anak-anak kita adalah anak-anak kelompok yang rentan terhadap berbagai kejahatan digital. Tidak semua orang baik ada dalam dunia digital kita. Salah satunya adalah jangan biarkan anak-anak kita mengumbar data pribadi di media digital atau media sosial. Kita harus bisa menjadi pemandu yang baik untuk anak-anak.”  Papar Om Jay.

Ketidaktahuan dan ketidakmampuan menggunakan media digital dengan baik dan benar, membuat mereka menjadi korban kejahatan media digital. Bahkan banyak juga orang dewasa yang menjadi korbannya. Kita harus mulai belajar di media digital dan usahakan sudah membuka website https://literasidigital.id.

Hasil survey google bersama trust and safety research pada bulan Februari 2021 mengenai pendapat orang tua tentang keamanan online menunjukkan 51% orang tua di Indonesia merasa khawatir tentang keamanan digital anak dan 42% orang tua khawatir akan 3 hal yaitu, kemanan informasi anak, anak-anak menerima konten yang tidak pantas, dan anak-anak menerima perhatian dari orang-orang tidak dikenal.
Karena itulah kitah arus membangun tempat yang aman dan nyaman untuk anak-anak kita dalam bermedia sosial.
Resiko kejahatan di ruang digital pada anak-anak yang sering terjadi adalah kecanduan games, cyberbully, pelanggaran privasi, kejahatan seksual, grooming dan lain-lain.

Berikut Web Rujukan Digital Parenting yang sebaiknya kita baca yaitu:
• literasidigital.id (kumpulan buku, video, infografis tentang literasi digital yang dapat diunduh secara gratis)
• Smartschoolonline.id (program edukasi terkait pemanfaatan internet yang bisa dibaca dalam laman Sahabatkeluarga.kemendikbud.go.id (artikel, modul, video terkait isu parenting)
• Website fosi.org (beragam panduan dan tools pengembangan digital parenting
• Website beinternetawesome.withgoogle.com
“Menjadi guru berat ya, tugas ke anak di rumah juga ke murid di sekolah” Begitu kata pak Dail. Selanjutnya pertanyaan kita bersama: Nah biar aman apa langkah kita pada anak Omjay?
Sebaiknya kita mulai dari diri kita sendiri dan kemudian memberi pemahaman serta menanamkan dalam diri anak-anak kita untuk:
 Smart, tidak menyebarkan informasi sensitif seperti nomor telepon, passport/KTP, password, dan alamat rumah
 Alert, jangan mudah percaya dengan hal yang tidak masuk akal, jauhi phising dengan tidak meng-klik link sembarangan
 Strong, gunakan password yang sulit agar tidak mudah diretas baik untuk akun maupun gawai, biasakan menggunakan two step authentication
 Kind, sadari aktivitas online yang kita lakukan, untuk mencegah terbentuknya rekam jejak yang membuat kita rawan jadi target kejahatan digital.
 Brave, mengenali dan mencegah bentuk-bentuk kejahatan di ruang digital
Demikian penjelasan Om Jay pada pertemuan pertama kelas GMLD senin sore kemarin via WhatsApp Grup GMLD yang keseluruhannya diikuti oleh sekitar 1500 guru Se-Indonesia.

4 komentar:

Sampai Ketemu Lagi

Sampai ketemu lagi. "Kak As, nanti saya telpon ya" Aku menjwabnya dengan senyuman. "Sampai ketemu lagi, kak" ia pu...